
Kepala Balai Besar TNTC: Ir. Ben Gurion Saroy, M.Si
NABIRE.NEWS.COM - Ketika dikonfirmasi via seluler pada Minggu (2/07/2020), Kepala Balai Besar Taman Nasional Laut Teluk Cenderawasih (BB TNTC), Ir. Ben Gurion Saroy, M.Si, mengatakan bahwa pengelolaan kawasan konservasi, khususnya pengembangan ekowisata, haruslah berlandaskan pada tiga Pilar konservasi yaitu: perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan.
Saroy menambahkan bahwa selama ini pihaknya juga sudah merancang "Role Model" Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC) untuk mengidentifikasi dan menata suatu sistem pengembangan ekonomi masyarakat adat melalui pengembangan ekowisata berbasis konservasi tradisional.
Agar hal ini dapat tercapai, lanjut Saroy, maka terdapat empat faktor pendorong utama yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan baik dalam tahapan prakondisi (perencanaan) maupun implementasi.

Gambar Diagram Fishbone Role Model TNTC (dok. TNTC)
Saroy menjelaskan, sebagaimana sisi atas gambar diagram fishbone di atas, terdapat empat faktor pendorong utama yang bisa menciptakan kondisi dimana masyarakat adat dapat terlibat dalam pengelolaan kawasan TNTC sebagai Pemegang Ijin Pengusahaan Pariwisata Alam (IPPA), dalam pengelolaan pariwisata alam berbasis konservasi tradisional yaitu:
"Hal ini berarti proses pembentukan masyarakat adat yang mampu mengoperasikan IPPA berbasis konservasi tradisional secara bertahap dan sistematis harus melalui seluruh komponen sistem yang disebut sebagai faktor pendorong," demikian ungkap Saroy. (red)
Saroy menjelaskan, sebagaimana sisi atas gambar diagram fishbone di atas, terdapat empat faktor pendorong utama yang bisa menciptakan kondisi dimana masyarakat adat dapat terlibat dalam pengelolaan kawasan TNTC sebagai Pemegang Ijin Pengusahaan Pariwisata Alam (IPPA), dalam pengelolaan pariwisata alam berbasis konservasi tradisional yaitu:
- Penataan Regulasi
- Penataan Ruang (Zonasi)
- Penataan Kelembagaan
- Fasilitasi kelembagaan (capacity building) yang berbasis pada kearifan budaya lokal masyarakat adat Papua di kawasan Teluk Cenderawasih.
- Kolaborasi
- Pengurusan Kawasan
- Sentra Pengembangan Ekowisata
- Fasilitator.
"Hal ini berarti proses pembentukan masyarakat adat yang mampu mengoperasikan IPPA berbasis konservasi tradisional secara bertahap dan sistematis harus melalui seluruh komponen sistem yang disebut sebagai faktor pendorong," demikian ungkap Saroy. (red)
Post a comment